Image result for humanoid

Ketika sebuah pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia diluncurkan dari Kazakhstan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 22 Agustus 2019 siang waktu lokal, wahana itu hanya membawa satu penumpang: sebuah robot berfisik manusia atau humanoid, duduk di kursi komandan kapsul awak.Robot itu, dijuluki Skybot F-850, adalah salah satu versi terbaru dari robot FEDOR Rusia

Ia dikembangkan sebagai alat serba guna untuk membantu manusia dalam segala hal; mulai dari pekerjaan penyelamatan hingga mengendarai mobil - dan sekarang, terbang ke luar angkasa,

Ini adalah pertama kalinya robot akan mengambil tempat komandan di Soyuz Rusia. Skybot akan memantau dan melaporkan kondisi selama penerbangan tanpa awak, termasuk kekuatan di dalam pesawat ruang angkasa saat memasuki orbit dan awal gravitasi nol.

Robot Canggih, Berpotensi Jadi Senjata?

Alexander Bloshenko dari badan antariksa nasional Rusia (Roscosmos) mengatakan, versi Skybot yang akan terbang ke ISS terbuat dari bahan yang kuat yang dirancang untuk menahan getaran selama peluncuran dan berbagai tuntutan keras dalam pengoperasian di ruang angkasa.

Algoritma pergerakan khusus juga telah dipasang dan tindakan Skybot sengaja dibatasi untuk memastikan bahwa ia takkan menyebabkan kerusakan pada ISS secara tidak sengaja, lanjut Bloshenko.

Kecerdasan buatan memungkinkan Skybot untuk bergerak dan bertindak secara mandiri, atau dapat bekerja dalam mode "avatar" di bawah kendali seorang operator yang mengenakan "kendali penuh," 

Desain robot yang berfisik manusia (humanoid), dan khususnya tangan canggihnya, memungkinkannya bekerja dengan alat "manusia" standar.

Sebuah video yang diunggah di situs resmi Roscosmos menunjukkannya berjalan, memutar katup, membuka kunci pintu, mengoperasikan alat pemadam api, hingga bor listrik dan obor gas untuk pengelasan.

Video-video robot menunjukkan bahwa ia mampu mengendarai mobil dan sepeda roda empat, dan bahkan, pada satu kesempatan penting di tahun 2017, menembakkan dua pistol otomatis ke sasaran pada jarak tembak.Kecanggihan itu kemudian mendorong Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin bersikeras bahwa Rusia tidak mengembangkan robot sebagai senjata: "Kami tidak menciptakan Terminator, tetapi kecerdasan buatan yang akan sangat penting secara praktis di berbagai bidang,"